Monday, January 7, 2013

APPI Kecewa BOPI, Tunggu Klub-Klub Bayar Gaji Pemain Sampai 12 Januari

Jakarta - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mengaku kecewa atas dikeluarkannya rekomendasi izin kompetisi Indonesian Super League (ISL) padahal klub-klub belum membayar gaji para pemain.

Setelah menyampaikan hal itu dalam diskusi di kantor KONTRAS kemarin, CEO APPI Valentino Simanjuntak hari ini juga menegaskan sikap terakhir mereka terkait masalah tersebut.

"Kami sangat kecewa putusan pemerintah. Padahal kami sudah menyatakan bahwa masih banyak klub-klub yang masih menunggak gajinya," ujar Valentino Simanjuntak, Senin (7/1/2013).

APPI mempertanyakan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang pada Jumat (4/1) malam mengeluarkan rekomendasi untuk kickoff ISL, padahal siangnya mereka telah bersepakat tidak akan memberikan rekomendasi itu sampai ada kejelasan soal pelunasan gaji pemain.

Ditambahkan Valentino, pihaknya sudah mendapatkan kabar dari operator PT. Liga Indonesia yang akan melunasi hak para pemain. Namun realisasinya masih ditunggu sampai 12 Januari.

"Kami tunggu sampai 12 Januari. Kalau tidak, kami siap mengambil langkah hukum. Sudah ada beberapa pemain senior yang siap menempuh jalur hukum. Tapi saya tidak bisa menyebutkan namanya."

Menurut Valentino, langkah hukum tersebut adalah langkah terakhir selain pemogokan pemain. Ia berharap semua pemain kompak dalam langkah itu.

"Mudah-mudahan keberanian si pemain ini bisa diikuti pemain lain yang gajinya masih ditunggak. Karena, pemain harus berani memperjuangkan apa yang seharusnya mereka dapatkan," lugasnya.

Sementara itu, dalam diskusi di kantor Kontras, Jakarta, kemarin, anggota tim legal APPI, Janess Silitonga, mengingatkan, deadline klub-klub untuk melunasi utang mereka pada pemain juga harus dibarengi dengan komitmen dan garansi bahwa di kemudian hari masalah ini tidak terjadi lagi.

"Kami terus melakukan edukasi kepada pemain karena sebagian masih tidak berani karena mereka diancam akan dipecat atau sulit mendapatkan klub dan lain-lain.

"Yang kami perjuangkan adalah hak-hak pemain, karena keringat mereka sudah keluar, tapi klub-klub belum juga memenuhi kewajibannya. Kami tidak ingin, dan bisa jadi, tragedi Diego Mendieta dialami pemain-pemain lain apabila keadaannya begini terus," ujarnya.

APPI juga telah mengingatkan operator Indonesian Premier League karena beberapa klub mereka juga bermasalah. Menurut Janess, pihak PT. LPIS telah berjanji akan menyelesaikannya sebelum IPL pada 13 Februari.




( ads / a2s )

0 comments

Post a Comment