Roma - Tifosi Lazio sepertinya akan bertambah penasaran sekaligus jengkel pada Chievo. Sebabnya, I Biancocelesti terbukti kerap sangat kesulitan mengatasi klub yang satu itu.
Seperti halnya pada pertandingan lanjutan Serie A tadi malam, atau Minggu (27/1/2013) dinihari WIB. Menjamu Chievo di Stadio Olimpico, Lazio menyerah 0-1 via gol Alberto Paloschi di menit 61.
Yang tidak mengenakkan untuk para Laziale adalah, itulah kali pertama sejak 4 November lalu, tim asuhan Vladimir Petkovic menelan kekalahan. Sebelum ditekuk Chievo, Lazio tak pernah kalah dalam 16 laga berturut-turut di semua kompetisi.
Faktanya, Chievo adalah sebuah masalah buat Lazio. Menurut statistik Infostrada, "Si Elang" cuma bisa menang satu kali (di tahun 2003) tapi kalah tiga kali dari 10 pertandingan kandang terakhirnya di liga melawan pasukan biru-kuning.
Lebih spesifik lagi, Lazio selalu gagal mengalahkan Chievo di depan publiknya sendiri dalam delapan percobaan terakhirnya. Sebelum Chievo, mimpi terburuk Lazio adalah Juventus, karena mereka tak bisa mengalahkan La Vecchia Signora dalam 7 pertandingan beruntun di Olimpico.
Seusai kalah dari Chievo, keputusan Petkovic yang membangkucadangkan Stefano Mauri dan Hernanes, dan baru menurunkannya di babak kedua, dipertanyakan. Apalagi di laga itu Lazio tak bisa menurunkan Miroslav Klose, Ederson, dan Lorik Cana yang sedang terkena sanksi akumulasi kartu.
"Saya yakin telah membuat pilihan-pilihan yang tepat, karena saya butuh pemain-pemain yang bisa bermain 100 persen hari ini," demikian pembelaan Petkovic.
Ia sengaja menyimpan tenaga Hernanes dan Mauri karena hari Selasa (29/1) malam lusa Lazio kembali turun ke lapangan. Mereka akan menghadapi Juventus di kedua babak semifinal Coppa Italia. Di pertemuan pertama di Turin, kedua tim bermain seri 1-1.
( a2s / krs )
0 comments
Post a Comment