Sunday, January 6, 2013

Demi Sepakbola & Kemenpora yang Bersih, Presiden Sebaiknya Tunjuk Menteri dari Profesional

Jakarta - Demi perbaikan persepakbolaan Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang bersih dari korupsi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disarankan memilih menteri baru dari kalangan profesional.

"Yang bisa menyelesaikan konflik PSSI dan antikorupsi. Bisa dari kalangan profesional," ujar peneliti korupsi politik ICW yang juga juru bicara Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi, saat berbincang dengan detikcom, Senin (7/1/2013).

Menurut Apung, saat ini kursi menpora diperebutkan oleh Partai Demokrat dan Partai Golkar. Jika kemenpora masih dipimpin menteri dari parpol dikhawatirkan pada akhirnya kebijakannya tidak akan objektif, seperti tidak bisa secara netral menengahi konflik PSSI.

"Kedua, kalau dari parpol, kemungkinan akan ada korupsi lagi walaupun kecil di kemenpora. Mungkin solusi pas saat ini ya SBY harus memilih menteri aktif dari non parpol," jelasnya.

Untuk mengatasi konflik PSSI, butuh pihak ketiga dalam hal ini menpora yang netral. Sebab, saat ini ISL/KPSI identik dengan Golkar. Sedangkan PSSI identik dengan Demokrat.

"Nah, kalau dari antara keduanya 'kan nggak mungkin bisa objektif, menghukum yang salah. Yang ada saling naik tikam lagi," paparnya.

Kedua, lanjut Apung, dalam dua tahun terakhir, kalau dari parpol, menteri tidak akan fokus bekerja memperbaiki good governance dan prestasi olahraga Indonesia. Menteri asal parpol dikhawatirkan akan fokus mencari dana untuk parpolnya dengan cara korupsi anggaran di kemenpora.

"Ini 'kan mimpi buruk dua kali, menunjuk menpora yang tidak menyelesaikan masalah," ungkapnya.

Ketiga, sudah saatnya pemuda dan olahraga dikelola secara profesional, bukan arena pertarungan politik. Menurutnya saat ini banyak elemen pemuda yang ikut-ikutan kayak parpol, saat pemilihan ketua, melakukan money politic.

"Dalam olahraga juga begitu, misal ketika timnas menang, ramai-ramai politisi klaim, foto bareng dan lain lain. Tapi ketika kalah ya cuek dan lepas tangan," tutupnya.

Sebelumnya Presiden SBY menegaskan tak ada kabinet pada awal 2013. SBY akan segera menunjuk pengisi kursi Menpora yang ditinggalkan Andi Mallarangeng, dari kader Partai Demokrat (PD).

"Karena yang keluar dari PD, demi keadilan saya akan tetap isi kader dari PD," kata SBY.


( mpr / a2s )

0 comments

Post a Comment