Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dipastikan telah mengeluarkan izin rekomendasi penyelenggaraan kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Keputusan ini setelah dilakukannya verifikasi terkait syarat digelarnya kompetisi.
Menurut Plt Ketua Harian BOPI Haryo Yuniarto, pihaknya telah menuntaskan proses verifikasi soal berkas tunggakan gaji oleh klub-klub peserta IPL mengingat hal tersebut merupakan syarat utama penyelenggaran liga.
"Proses verifikasi berkas penunggakan gaji semua sudah selesai. Saya tidak mau menghambat jalannya kompetisi IPL," ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (15/2/2013).
"Rekomendasi tersebut sudah keluar dan sudah dibawa oleh CEO PT LPIS Widjajanto," lanjut Haryo, merujuk kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) yang merupakan operator IPL.
Meskipun telah memberikan izin rekomendasi tersebut, Haryo tetap meminta komitmen dari LPIS ataupun klub-klub IPL yang masih bermasalah untuk segera menyelesaikan masalah gaji. Jika tak sanggup, sambung Haryo, klub-klub tersebut diminta melapor ke Menpora.
"Saya lihat di berkas-berkas tadi ada kesepakatan yang tercapai ada proses penyelesaian gaji perangkat pertandingan juga yang sempat ditunggak satu musim lalu. Jumlahnya sampai 400 juta rupiah."
"Untuk masalah klub, sampai saat ini memang masih Bontang FC adalah yang paling banyak tanggungannya. Tapi saya justru mendapat Commitment of Letter mengenai penyelesaian gaji para pemain Bontang FC dari walikota Bontang."
"Saya akan menunggunya dan mengevaluasi hingga Senin atau Selasa. Tapi akan kami evaluasi setiap minggunya karena masih ada tunggakan gaji baik IPL dan ISL. Saya tidak mau pilih kasih," beber Haryo.
Dengan demikian maka jadwal laga pertandingan perdana IPL antara Semen Padang versus Pro Duta, Sabtu (16/2) besok, siap bergulir sesuai rencana.
( ads / krs )
0 comments
Post a Comment