Tuesday, May 14, 2013

Kemenpora Minta PSSI Selesaikan Urusan Segel-Menyegel Kantor

Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga menolak campur tangan insiden segel-menyegel kantor PSSI hari ini. Mereka menyarankan pihak-pihak terkait menyelesaikan urusan interen mereka di PSSI.

Hari ini perwakilan enam anggota Komite Eksekutif PSSI dan 14 Pengprov yang dibekukan menyegel kantor PSSI karena tidak bisa masuk ke markas federasi tersebut untuk menyampaikan aspirasinya, lantaran kantor di kunci dari dalam.

Setelah menyegel, mereka lalu mendatangai kantor Kemenpora dan menyerahkan kunci gemboknya kepada seorang staf di bagian Bidang Kemitraan. Mereka juga menyerahkan pernyataan sikap dan meminta Menpora memediasi pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin.

"Kami menganggap bahwa penyegelan kantor PSSI adalah persoalan yang terjadi di internal PSSI, dan harus diselesaikan PSSI sendiri. Tidak ada sangkut paut antara penyegelan kantor PSSI dengan Kemenpora, terlebih dengan staf khusus," demikian pernyataan Humas Kemenpora dalam rilisnya kepada redaksi detiksport, Selasa (14/5/2013) sore.

"Bahwa kunci kantor PSSI yang disegel kemudian dititipkan ke anggota staf khusus adalah di luar sepengetahuan dan keinginan kami. Dan berdasarkan pengakuan anggota staf khusus yang menerima kunci tersebut menyatakan, saat itu dia dalam posisi sulit untuk menolak dan tidak menerima kunci tersebut.

"Untuk itu secara terbuka kami sampaikan, agar pihak PSSI segera menyelesaikan persoalan yang terjadi di internal mereka. Segera selesaikan konflik yang terjadi. Dan kami secara tegas menyatakan menolak segala bentuk upaya-upaya untuk menghancurkan PSSI dan persepakbolaan nasional."

Sementara itu, PSSI melalui Plt Sekjen Tigor Shalom Boboy telah melaporkan penyegelan tersebut kepada pihak kepolisian. Soal kenapa mereka mengunci kantor, mereka berdalih ingin melindungi arsip-arsip penting organisasi.

"Kalau memang ingin protes bisa disampaikan dengan mengirim surat kepada kami yang ditujukan kepada Ketum PSSI. Nantinya pasti akan kami sampaikan. Sudah seharusnya diselesaikan secara organisasi melalui mekanisme yang benar," tukas Tigor yang juga Sekretaris PT. Liga Indonesia itu.

(a2s/din)

0 comments

Post a Comment